Category: Kesehatan Gigi

Merontokkan Karang Gigi dengan Scaling Gigi

Mungkin anda pernah melihat video scaling gigi melewati timeline media sosial anda. Memang, melihat karang gigi rontok bisa jadi terlihat satisfying, kendati ada juga yang tidak suka melihatnya. Tapi tahukah anda mengapa kita membutuhkan prosedur scaling gigi?

Mengenal Scaling Gigi

Merupakan suatu prosedur untuk membersihkan karang gigi dengan menggunakan alat ultrasonic scanner. Karang gigi sendiri merupkan tumpukan plak di permukaan gigi yang mengeras, seiring dengan berjalannya waktu. Karena tekstur yang keras inilah karang gigi sulit dibersihkan, jika hanya mengandalkan sikat gigi maupun dental floss.

Karang gigi terlihat mengganggu penampilan karena warnanya yang cenderung kuning, coklat atau bahkan kehitaman. Karang gigi juga merupakan rumah dari bakteri dan sumber masalah dalam mulut, sehingga proses scaling gigi penting untuk dilakukan.

Untuk merontokkan karang gigi biasanya dokter menggunakan alat ultrasonic scaler. Alat ini merupakan pengembangan dari manual scaler. Pada dasarnya alat ini bekerja dengan getaran yang akan menggerus karang gigi. Jangkauannya cukup bagus, bahkan bisa memberishkan karang gigi di sekitar garis gusi.

Scaling gigi bisa dilakukan rutin setiap enam bulan sekali atau tergantung dari rekomendasi dokter.

Manfaat Scaling Gigi

Scaling gigi memiliki berbagai manfaat dasar, di antaranya:

  • Menghindari bau mulut (halitosis) karena bakteri mulut penyebab bau mulut bisa bersarang dalam karang gigi
  • Meminimalisir gigi berlubang
  • Meminimalisir gigi goyang atau bahkan gigi lepas, karena karang gigi bisa mengikis tulang penyangga gigi
  • Meminimalisir radang gusi
  • Menjaga penampilan gigi, seperti menghilangkan kesan kusam pada gigi dan menghilangkan noda atau bercak pada permukaan gigi.

Selain itu, scaling gigi juga bermanfaat untuk untuk meminimalisir resiko beberapa penyakit, di antaranya:

  • Radang gusi atau gingivitis. Karang gigi yang semakin menebal dan mengeras bisa melukai gusi sehingga menyebabkan gingivitis. Akibatnya gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah.
  • Periodontitis. Merupakan kondisi gingivitis yang lebih parah. Periodontitis menyebabkan munculnya celah antara gigi dan gusi, yang bisa menjadi sarang bakteri dan memicu kerusakan yang lebih buruk, seperti pengikisan tulang gigi, menyebabkan gigi lepas, bahkan menyebabkan kerusakan di jaringan penopang gusi.
  • Penyakit jantung. Periodontitis ternyata bisa memicu munculnya penyakit jantung. Bakteri dari mulut bisa menyebar ke seluruh anggota tubuh melalui jaringan darah. Salah satu yang paling memungkinkan untuk terkena dampaknya ialah gangguan pada katup jantung.

Persiapan untuk Scaling Gigi

Apakah kini anda tertarik untuk melakukan scaling gigi? Jika iya, berikut hal-hal yang perlu anda persiapkan.

Pertama, anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa segera melakukan konsultasi pertama bersama dokter kami di I’m Dental Specialist Clinic. Tenaga professional kami didukung dengan peralatan mutakhir, siap memberikan pengalaman scaling gigi yang memuaskan bagi anda.

Dalam sesi konsultasi, dokter gigi akan memerikan kondisi kesehatan gigi dan mulut anda. Anda perlu menceritakan riwayat penyakit, alergi maupun obat-obatan yang anda konsumsi saat ini. Terutama di bagian riwayat penyakit, harus anda ceritakan secara jelas dan terperinci. Hal ini dikarenakan kondisi kesehatan tertentu bisa menjadi pertimbangan untuk menunda atau mengaplikasikan treatment khusus dalam scaling gigi. Misalnya saja ika anda memiliki kelainan pada darah.

Kemudian, dokter gigi akan memeriksa di mana saja lokasi karang gigi di dalam mulut anda. Umumnya dokter bisa memeriksa secara manual dengan cermin kecil. Di Klinik Gigi IM Dental Specialist, dokter gigi akan menunjukkan kondisi gigi secara digital di Layar monitor televisi. Namun untuk mendapat gambaran yang lebih lengkap, dokter gigi juga bisa menggunakan rontgen.

Prosedur Scaling Gigi

Scaling gigi biasanya hanya memakan waktu sekitar 30 hingga 120 menit, tergantung dari seberapa parah kondisi karang gigi anda. Semakin banyak plak atau karang gigi, tentu prosesnya menjadi semakin lama. Namun tak perlu khawatir karena proses scaling gigi tidak memerlukan rawat inap.

Karang gigi pertama yang dituju biasanya adalah karang gigi di antara gusi dan dasar mahkota gigi. Karang gigi di sini biasanya menempel pada gusi, sehingga begitu area ini dirontokkan, bagian atasnya akan ikut terkelupas dari permukaan gigi. Proses ini disebut juga dengan scaling subgingival.

Selain itu, dokter gigi juga akan melakukan root planning apabila ternyata anda memiliki penyakit gusi atau periodontitis. Fungsi dari root planning adalah untuk menghaluskan akar gigi agar gusi dapat menempel kembali.

Selanjutnya dokter gigi akan meminta anda untuk berkumur beberapa kali untuk mengeluarkan karang gigi yang tersisa. Terakhir, dokter akan melakukan poles gigi untuk meminimalisir noda yang diakibatkan oleh karang gigi di permukaan gigi anda.

Pemulihan Setelah Scaling Gigi

Setelah scaling gigi, mungkin anda akan merasakan rasa yang tidak nyaman, seperti gusi bengkak maupun nyeri. Biasanya dokter gigi akan meminta anda untuk tidak makan ataupun minum sekitar satu jam setelah proses scaling gigi. Rasa tidak nyaman ini akan hilang seiring dengan perjalanan waktu. Anda juga bisa mendapat obat pereda rasa nyeri apabila rasa sakitnya tak tertahankan.

Selain itu untuk mempecepat proses penyembuhan, dokter bisa memberikan atibiotik dan obat kumur khusus. Pastikan anda mengkonsumsi antibiotik tepat sesuai dosis yang disarankan dokter, tidak lebih dan tidak kurang.

Scaling gigi bisa meminimalisir kerusakan gigi yang lebih parah di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan kondisi gigi anda saat ini. Silahkan menghubungi nomor di atas untuk melakukan pemeriksaan bersama IM Dental Specialist Clinic.

Sumber referensi:
https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/scaling-gigi/

Gigi Anda Perlu Dicabut? Perhatikan Hal-hal Berikut Ini

Apakah anda pernah merasakan rasa sakit pada gigi yang tak tertahankan?

Sebagian orang menghadapi peristiwa tersebut dan bisa jadi, pertanyaan pertama yang terlintas adalah: apakah gigi saya perlu dicabut untuk menghilangkan rasa sakit ini?

Untuk menjawabnya, mari kita bedah seluk beluk pencabutan gigi berikut ini.

Mengenal Definisi Pencabutan Gigi

Prosedur pencabutan gigi memiliki arti membedah dan mengangkat, atau mencabut atau ekstraksi di dalam area gigi dan mulut, dengan menggunakan alat bantu tertentu. Pencabutan gigi yang ideal diharapkan bisa mengangkat gigi secara utuh, di mana rasa sakit yang dialami pasien bisa seminimal mungkin, serta luka yang ditimbulkan setelahnya bisa sembuh dalam waktu dan cara yang normal. Dan tentu saja, tidak menimbulkan masalah apalagi komplikasi setelah gigi selesai tercabut.

Alasan Melakukan Pencabutan Gigi

Prosedur pencabutan gigi bersifat irreversible atau tidak bisa dikembalikan seperti sedia kala, sehingga keputusan ini harus diambil secara hati-hati. Beberapa kondisi yang membutuhkan prosedur pencabutan gigi diantaranya adalah :
• susunan gigi yang berjejal,
• gigi goyang akibat penyakit gusi,
• gigi patah yang menyebabkan infeksi
• gigi dengan karies atau lubang yang parah,
• masalah serius pada akar gigi.

Selain itu, beberapa prosedur perawatan gigi lainnya juga membutuhkan pencabutan gigi. Misalnya saja untuk prosedur pemasangan kawat gigi konvensional.

Proses Pencabutan Gigi

Pencabutan gigi bisa dilakukan teknik sederhana atau dengan teknik pembedahan. Teknik sederhana pencabutan gigi dilakukan apabila mahkota gigi terlihat jelas oleh mata. Dokter akan menggunakan bius lokal, kemudian mencabut gigi dengan bantuan alat pengungkit dan tang khusus gigi.

Sedangkan pencabutan gigi melalui jalur operasi atau pembedahan biasanya dilakukan apabila mahkota gigi tidak terlihat jelas, misalnya jika gigi patah atau gigi tumbuh miring. Umumnya masih menggunkan bius lokal, walaupun tidak menutup kemungkinan akan menggunakan bius total untuk kondisi tertentu. Dokter gigi akan membedah gusi dan jaringan tulang di sekitar gigi terlebih dahulu.

Teknik mana yang perlu anda tempuh untuk mencabut gigi? Jawabannya tentu tergantung dari kondisi anda sendiri serta hasil diskusi anda bersama dokter gigi. Segera konsultasikan kondisi anda saat ini bersama Klinik Imdental, dengan menguhubungi nomor di bawah laman ini.

Menunda Prosedur Pencabutan Gigi

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan prosedur pencabutan gigi harus ditunda, atau disebut juga kontraindikasi pencabutan gigi. Kontraindikasi pencabutan gigi dibagi menjadi faktor lokal dan faktor sistemik.

Faktor lokal bisa disebabkan karena adanya infeksi gusi, posisi gigi yang akan dicabut berdekatan dengan jaringan tumor ganas, atau adanya retak pada tulag rahang.

Sedangkan faktor sistemik bisa disebabkan karena penyakit diabetes, darah tinggi, penyakit jantung, kehamilan, kelainan darah, dll. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk terbuka akan kondisi kesehatannya kepada dokter gigi. Begitu pula apabila pasien sedang mengkonsumsi obat tertentu, khususnya aspirin atau obat pengencer darah. Hal ini dikarenakan obat pengencer darah bisa memperparah pendarahan setelah proses pencabutan gigi.

Tips Perawatan Setelah Pencabutan Gigi

Trauma atau luka pada jaringan di sekitar gigi yang dicabut adalah hal yang tak terhindarkan. Namun anda tak perlu khawatir. Berikut beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk membantu proses pemulihan:

• Gigit kasa steril di area gigi yang baru saja dicabut. Kasa tersebut berfungsi untuk menghentikan pendarahan dan membentuk bekuan darah. Ganti kasa dengan kasa baru, ketika kasa sudah terasa basah.
• Jangan mengunyah makanan di area gigi yang baru dicabut, untuk meminimalisir rasa sakit.
• Hindari kegiatan dalam mulut yang berlebihan, seperti menyeruput, berkumur atau meludah dengan keras. Atau setidaknya, jangan melakukan hal-hal tersebut terlalu sering. Alasannya adalah kegiatan-kegiatan tersebut dapat menyebabkan alveolat osteitis atau pemecahan bekuan darah, serta dapat menimbulkan rasa nyeri.
• Tetap menyikat gigi dan berkumur, namun lakukan dengan pelan agar bekuan darah tidak terbuang. Hindari menyikat di area gusi yang luka.
• Hindari makanan dan minuman panas, karena bisa memperlambat pembekuan darah. Untuk alasan yang sama, konsumsi air dingin justru dianjurkan.
• Utamakan konsumsi makanan yang lunak, setidaknya selama satu minggu setelah gigi dicabut. Jangan lupa untu memilih makanan sehat dan bergizi.
• Hindari konsumsi alkohol dan merokok selama 24 jam setelah prosedur pencabutan, karena dapat memperlambat proses penyembuhan.
• Kompres pipi dengan handuk dingin apabila terjadi pembengkakan. Lakukan selama 10 menit.
• Patuh mengkonsumsi obat yang diberikan dokter.

Walaupun terlihat menyakitkan, mencabut gigi bisa jadi menjadi solusi akan masalah gigi anda saat ini. Tak perlu khawatir, karena kini Klinik IM Dental Specialist hadir untuk mendampingi anda. Ortodontist profesional kami siap sedia memberikan pelayanan gigi terbaik bagi anda.

Segera hubungi kontak kami untuk konsultasi pertama bersama kami.

Para Orang Tua, Ini Cara Merawat Gigi Anak-Anak Kalian

Jika anda adalah orang tua baru, ada baiknya anda mulai mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan rongga mulut anak-anak.

Bagaimana cara menjaga kesehatan gigi anak? Apa pengaruhnya jika kita mengabaikan perawatan gigi anak? Ternyata dampaknya cukup besar, lho. Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

Mengapa Perlu Memperhatikan Kesehatan Gigi Anak?

Gigi anak biasanya mulai tumbuh di usia enam bulan, dengan formasi lengkap umunya muncul di usia tiga tahun. Gigi anak ini disebut juga gigi susu, yang nantinya akan digantikan dengan gigi tetap. Walaupun akan tergantikan, susunan dan kesehatan gigi susu sama sekali tidak boleh diabaikan. Pertimbangannya adalah sbb:

• Gigi susu yang dirawat dengan baik akan membantu kelancaran pertumbuhan gigi tetap. Usahakan untuk mempertahankan gigi susu sampai tiba waktunya gigi susu untuk tanggal dengan sendirinya. Posisi gigi susu yang baik akan memberikan ruang yang cukup kepada gigi tetap yang akan muncul setelahnya.
• Gigi susu yang dirawat dengan baik akan membantu merangsang perkembangan otot rahang dan wajah anak, yang dalam jangka panjang akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan diri anak tersebut.
• Gigi anak yang cenderung lebih rentan rusak, karena email gigi yang tidak sekuat gigi orang dewasa, sehingga membutuhkan perawatan khusus.
• Gangguan pada gigi susu dapat mengganggu kemampuan berbicara pada anak.
• Gigi susu yang kurang terawat juga akan mengganggu kemampuan mengunyah makanan, yang akan mengakibatkan kurang optimalnya penyerapan nutrisi makanan.
• Gigi susu yang bersih dan tanpa lubang akan membuat anak menjadi lebih nyaman, sehingga membantu proses tumbuh kembang mereka.
• Apabila anak sudah bisa merawat gigi susunya semenjak dini, maka diharapkan mereka menjadi terbiasa untuk merawat gigi mereka di masa depan.

Cara Merawat Gigi Pada Anak

Untuk merawat kesehatan gigi dan mulut anak, anda dapat mengikuti tips-tips berikut ini:

Membersihkan mulut bayi. Terutama jika bayi anda baru memiliki satu gigi yang baru tumbuh, anda bisa menggunakan lap bersih atau kassa yang dibasahi untuk membersihakn gigi dan gusi bayi anda. Usap perlahan di area gusi dan gigi. Lakukan rutin setiap hari untuk meminimalisir kuman bersarang dalam mulut.
Menggunakan teether. Apabila gigi bayi akan tumbuh, biasanya akan muncul rasa gatal dan tak nyaman di area gusi. Anda bisa memijat gusi bayi dengan lembut untuk meredakan rasa gatal tersebut, namun selalu pastikan jari anda dalam keadaan bersih. Alternatif lain, anda bisa memberikan teether atau mainan khusus untuk digigit anak bayi.
Memilih sikat gigi pada anak. Apabila anak sudah mulai bisa diajarkan menggosok gigi, sebaiknya anda menyediakan sikat gigi yang berbulu lembut. Tak lupa untuk melibatkan anak anda dalam memilih sikat gigi mereka sendiri, supaya aktifitas menggosok gigi menjadi lebih menyenangkan. Perhatikan juga apabila sikat gigi sudah mulai mekar, maka sudah waktunya bagi anda untuk mengganti sikat gigi tersebut. Idealnya sikat gigi diganti tiap 2-4 bulan sekali, untuk mencegah penumpukan kuman.
Menentukan takaran pasta gigi. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride. Ketika anak belum menginjak usia dua tahun, berikan takaran pasta gigi sedikit saja, yakni seukuran biji beras. Sedangkan ketika anak sudah bisa meludah, anda bisa memberikan pasta gigi sebesar kacang polong.
Mengajarkan cara menyikat gigi yang benar. Ajaklah anak untuk untuk menyikat gigi bersama di pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Pastikan anak anda menyikat gigi dengan cara melingkar dan mengenai seluruh area permukaan gigi. Jika perlu, anda bisa menyikatkan gigi anak anda sampai mereka benar-benar bisa menyikat gigi mereka sendiri, yakni di sekitar usia enam tahun.
Memeriksakan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali. Ada baiknya anda mengatur jadwal kunjungan rutin ke dokter gigi bersama keluarga, termasuk bersama buah hati. Anda bisa mulai mengajak si kecil ketika gigi pertamanya sudah tumbuh. Dengan pemeriksaan berkala, susunan gigi si kecil akan bisa dikondisikan semenjak dini. Pun jika ada keluhan seperti karang gigi atau gigi berlubang, nantinya akan bisa segera diatasi oleh dokter gigi. Segera hubungi tim kami dari I’m dental specialist clinic untuk mengatur jadwal rutin pemeriksaan gigi keluarga anda.
Membatasi konsumsi makanan dan minuman manis. Sebagaimana pada orang dewasa, makanan dan minuman yang tinggi gula bisa menimbulkan kerusakan pada gigi. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya membatasi konsumsi permen atau coklat pada anak, dan jika perlu mengatur jadwal konsumsi makanan atau minuman manis. Hindari kebiasaan meminum susu atau minum minuman manis menjelang tidur. Bahkan jika memungkinkan, arahkan anak anda untuk lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayur yang menyehatkan.
Meminimalisir penggunaan botol susu atau dot, maupun empeng bayi. Terutama menjelang waktu tidur, jangan biasakan anak anda meminum susu dengan dot atau empeng bayi karena dikhawatirkan dapat mengganggu struktur gigi anak anda.

Merawat gigi anak menjadi salah satu wujud kasih sayang orang tua kepada anak. Selain melakukan tips-tips di atas, anda juga bisa melakukan konsultasi ke Klinik IM Dental Specialist untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik, khusus bagi anda dan anak Anda.

Segera kunjungi klinik terdekat kami atau hubungi nomor kontak di bawah ini untuk melakukan pemeriksaan pertama.

Sumber referensi:
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3628253/8-tips-merawat-gigi-anak-yang-baru-tumbuh
https://www.halodoc.com/artikel/ini-jenis-perawatan-gigi-anak-yang-wajib-dilakukan
https://rsuppersahabatan.co.id/artikel/read/pentingnya-menjaga-kesehatan-gigi-pada-anak
https://www.alodokter.com/merawat-kesehatan-bayi-dimulai-dari-gigi-susu

Yuk Mengenal Prosedur Implan Gigi

Pernahkah anda mendengar prosedur implan gigi? Implan gigi merupakan akar gigi buatan untuk mengganti akar gigi asli yang hilang. Akar gigi buatan ini nantinya akan dipasang di rahang, dan di atasnya akan menopang mahkota gigi buatan.

Pemasangan implan gigi ini akan dilakukan oleh dokter gigi yang bisa anda temukan di Klinik IM Dental Specialist. Namun sebelum melakukan prosedur ini, tahukah anda kapan saja kita memerlukan implan gigi?

Alasan Menggunakan Implan Gigi

Implan gigi umumnya dilakukan untuk menggantikan gigi asli yang hilang atau rusak. Misalnya apabila anda mengalami gigi tanggal akibat cedera maupun gigi berlubang yang rusak parah. Dengan prosedur ini, implan gigi bisa mengembalikan fungsi dan estetika gigi asli yang hilang.

Selain implan gigi, anda juga memiliki pilihan lain untuk memasang gigi tiruan lepasan. Namun implan gigi memiliki beberapa kelebihan yang bisa mejadi pertimbangan anda.

Yang utama adalah anda tidak perlu khawatir gigi bergeser, sehingga anda bisa mengunyah makanan maupun berbicara dengan lebih nyaman. Selain itu, implan gigi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.

Kendati demikian, anda juga perlu memahami konsekueni pemasangan implan gigi. Pemasangan implan gigi memerlukan proses dan waktu. Jadi pastikan anda benar-benar berkomitmen melakukannya.

Ada beberapa kondisi lainnya yang perlu anda pastikan sebelum melakukan prosedur implan gigi. Untuk sesi konsultasi pertama, anda bisa segera membuat booking appointment dengan dokter gigi terbaik kami di Klinik IM Dental Specialist.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Melakukan Implan Gigi?

Pertama-tama, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan keseluruhan terhadap gigi dan mulut anda. Biasanya dengan melakukan foto rontgen panoramic gigi atau CT scan. Peralatan berteknologi modern ini bisa anda temukan di Klinik IM Dental Specialist.

Setelah itu, dokter gigi akan membuat jadwal pemasangan dan perawatan implan gigi.

Cara Merawat Implan Gigi

Setelah melakukan prosedur implan gigi, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut. Anda bisa menggunakan sikat gigi khusus implan gigi jika diperlukan.

Selain itu, sebaiknya anda juga menghindari makanan dan minuman yang bisa merusak kesehatan gigi. Misalnya saja meminum kopi, terlalu sering minum minuman manis, atau mengunyah es batu. Lebih disarankan untuk mengkonsumsi makanan dengan tekstur lembut, terutama di masa awal pemasangan implan gigi. Kebiasaan menggertak gigi dan merokok juga sebaiknya dihindari.

Tak lupa anda juga perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, sehingga dokter gigi bisa memantau kondisi kesehatan implan gigi anda.

Dibantu dengan team terbaik kami, Klinik IM Dental Specialist siap untuk menyusun rencana pemasangan dan perawatan implan gigi, disesuaikan khusus untuk kondisi anda. Segera kunjungi klinik terdekat kami atau hubungi nomor kontak di link atas.

Sumber referensi:
– https://www.alodokter.com/implan-gigi-ini-yang-harus-anda-ketahui
– https://www.alodokter.com/mengantisipasi-risiko-implan-gigi
– https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3631782/plus-dan-minus-memakai-implan-gigi

9 Tips Andalan Merawat Gigi Saat Puasa

Bulan Ramadhan telah tiba! Selama satu bulan, umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Selain fokus beribadah, ternyata ada beberapa kebiasaan lainnya yang perlu disesuaikan selama bulan puasa. Salah satunya adalah cara merawat kesehatan gigi dan mulut.

Mengapa Kita Perlu Merawat Gigi Saat Puasa?

Perawatan gigi dan mulut perlu lebih diperhatikan di kala bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan saat puasa, mulut menjadi kering sehingga kuman menjadi lebih mudah berkembang biak. Kuman-kuman inilah yang akan memicu timbulnya bau tak sedap dari dalam mulut.

Selain itu, kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman manis yang lebih banyak di bulan puasa juga bisa mengganggu kesehatan gigi dan mulut.

Apa Saja Perawatan Gigi yang Harus Kita Lakukan?

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut selama bulan puasa. Berikut diantaranya:

1. Sikat Gigi secara Teratur
Perubahan jam makan bukan alasan untuk mengubah kebiasaan menyikat gigi. Anda haru tetap menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sahur dan sebelum tidur malam. Pastikan untuk menyikat gigi secara menyeluruh supaya tak ada sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi. Mengapa? Karena sisa makanan inilah yang bisa menyebabkan nafas semakin bau serta bisa menjadi sarang kuman yang menyebabkan gigi berlubang.

2. Pilih Pasta Gigi dengan Kandungan Fluoride
Fluoride bermanfaat untuk menguatkan lapisan enamel pada gigi. Dengan menggunakan pasta gigi ber-fluoride, diharapkan gigi kita menjadi semakin sehat dan kuat.

3. Jangan Lupa Membersihkan Permukaan Lidah
Terkadang sisa makanan juga menempel di lidah, sehingga membentuk semacam lapisan di permukaan lidah. Sisa makanan yang kecil-kecil ini akan bersatu dengan air liur dan kuman, sehingga menimbulkan bau tak sedap. Oleh karena itu, anda sebaiknya membersihkan lidah dengan alat khusus pembersih lidah.

Atau, anda juga bisa menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut. Caranya pun sangat mudah, cukup julurkan lidah anda keluar kemudian gosok dengan sikat gigi dengan pola satu arah, dari pangkal lidah ke ujung luar lidah. Lakukan dua kali sehari, tepat setelah menggosok gigi.

4. Batasi Konsumsi Makanan/Minuman Manis
Makanan dan minuman manis menjadi godaan yang tak terelakkan saat berbuka puasa. Mulai dari kolak sampai sup buah, semuanya tampak sangat menggoda. Walaupun demikian, sebaiknya anda tak banyak mengkonsumsi makanan dan minuman manis setelah berbuka.

Selain bisa menyebabkan lonjakan gula dalam darah, gula dalam makanan tersebut juga bisa menimbulkan kerusakan gigi. Hal ini dikarenakan keberadaan bakteri mulut yang mampu mengubah gula menjadi asam yang akan merusak lapisan pelindung gigi. Namun apabila ingin mengkonsumsi makanan manis, ada baiknya anda memilih makanan dengan pemanis alami yang cenderung lebih aman untuk kesehatan mulut.

5. Melakukan Flossing
Flossing adalah membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi alias dental floss. Selain membersihkan sisa makanan yang tak terjangkau bulu sikat gigi, dental floss juga bisa mampu mengurangi plak pada gigi.

6. Menggunakan Obat Kumur
Selain membuat mulut terasa segar, obat kumur juga membantu membersihkan sisa makanan yang menempel di sudut-sudut mulut. Anda bisa memilih obat kumur tanpa alkohol supaya mulut tak terasa kering. Obat kumur sebenarnya tak wajib digunakan, dan lebih disarankan bagi mereka yang mengalami peradangan tertentu seperti sariawan dalam mulut.

7. Mengkonsumsi Air Putih yang Cukup
Selama periode sahur dan berbuka, usahakan untuk mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup. Selain untuk menjaga cairan tubuh saat puasa, hal ini juga untuk mengurangi rasa kering dalam mulut.

8. Mengkonsumsi Buah dan Sayuran
Makanan manis akan diubah menjadi asam oleh bakteri dalam mulut, sehingga nantinya akan berubah menjadi karang gigi. Di sisi lain, ternyata buah dan sayur memiliki pH basa sehingga bisa menetralisir asam dalam mulut. Dengan demikian secara tidak langsung, konsumsi buah dan sayur akan mampu mengatasi pembentukan karang gigi.

Terlebih jika anda mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya kandungan air, maka mulut bisa terasa tak terlalu kering saat berpuasa.

9. Melakukan Pemeriksaan Gigi selama Bulan Ramadhan
Ada baiknya jika anda melakukan pemeriksaan gigi sebelum masa berpuasa tiba. Dengan demikian, dokter gigi anda bisa membersikan karang gigi, melakukan penambalan gigi maupun perawatan lain, tanpa mengganggu ibadah puasa anda.

Namun apabila anda mengalami permasalahan gigi selama masa berpuasa, anda tak perlu khawatir untuk memeriksakan diri. Karena berdasarkan Fatwa MUI Kota Bandung nomor 250/E/MUI-KB/V/2018, tindakan kedokteran gigi tidak akan membatalkan puasa apabila dilakukan dengan hati-hati serta tak berlebihan. Tindakan kedokteran gigi yang dimaksud sendiri seperti pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, penambalan gigi,pencetakan gigi, pemasangan gigi palsu dan pemasangan Kawat gigi / behel.
 
Tetap jaga kesehatan gigi dan mulut anda selama berpuasa. Apabila anda mengalami keluhan pada gigi anda, sebaiknya anda segera menghubungi dokter gigi terdekat untuk segera dilakukan penanganan lebih lanjut.

Imdental siap membantu anda. Imdental memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan tenaga medis dan peralat terbaik. Klik di sini untuk keterangan lebih lanjut.
 
Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/6-tips-menjaga-kesehatan-gigi-saat-puasa
https://rsgm.maranatha.edu/2020/04/30/menjaga-gigi-dan-mulut-anda-tetap-sehat-di-bulan-ramadhan

Permasalahan Patah atau Pecah Gigi, Apa Solusinya?

Tubuh manusia tersusun atas bagian-bagian yang memiliki fungsi dan cara kerjanya masing-masing salah satunya bagian Gigi. Gigi sendiri merupakan bagian tubuh manusia yang berperan penting dalam proses awal makanan agar dapat dicerna ke dalam tubuh. Jika bagian tersebut mengalami kerusakan akan mengakibatkan kegiatan pencernaan makanan terganggu.

Beberapa kerusakan yang sering atau umum terjadi pada gigi adalah seperti gigi keropos atau berlubang, karies gigi (plak dipermukaan gigi), dan gigi patah.

Permasalahan gigi rusak baik patah maupun pecah dapat disebabkan karena banyak hal misalnya kurangnya perawatan pada gigi, terjatuh atau kecelakaan, faktor kekuatan gigi dan aktivitas yang melibatkan fungsi gigi. Masalah patah atau pecah pada gigi tidak hanya berdampak pada kelancaran pemrosesan makanan di mulut namun, juga berpengaruh pada penampilan seseorang.

Patah atau pecah gigi dapat terjadi ketika struktur gigi menjadi hancur atau retak akibat benturan fisik yang terjadi pada gigi. Benturan yang cukup keras akan mengakibatkan gigi menjadi patah, baik patah sebagian atau lepas hingga akarnya.

Jika patah atau pecah gigi tersebut terjadi pada anak berusia 12-13 tahun yang memiliki jenis gigi susu dan masih dalam proses pertumbuhan, gigi akan pulih berganti secara alami. Namun apabila terjadi pada orang dewasa yang jenis giginya adalah gigi tetap, memerlukan upaya yang lebih untuk mengatasi ataupun memperbaiki gigi yang patah atau pecah.

Upaya atau Solusi Untuk Mengatasi Patah atau Pecah Gigi

Upaya atau solusi yang dapat dilakukan mengatasi permasalahan patah atau pecah pada gigi dapat dilakukan dengan 2 cara yakni:

1. Mencabut Gigi

Solusi yang pertama untuk mengatasi patah atau pecah gigi adalah dengan mencabut gigi hingga bersih dan terlepas dari akarnya. Tindakan mencabut gigi umumnya dilakukan pada gigi yang bermasalah dan sudah tidak mungkin lagi untuk diperbaiki.

2. Menambal atau Sambung Gigi

Menambal gigi adalah tindakan medis untuk menambal dan memperbaiki gigi dengan mengisi atau memasang patahan gigi yang lepas ke bagian gigi asli. Kegiatan menambal gigi biasa dilakukan dengan merekatkan kembali gigi menggunakan bahan kimia atau dapat juga ditambal dengan material lain yang memiliki kesamaan struktur dengan gigi.

Dari kedua upaya atau solusi tersebut lebih disarankan untuk melakukan penambalan atau sambung pada gigi jika mengalami kerusakan atau patah pada gigi. Hal ini dikarenakan kemungkinan gigi dapat baik seperti semula hampir 90%, serta dengan menambal gigi yang patah akan membantu untuk memperbaiki penampilan. Salah satu metode yang dilakukan untuk tambal atau sambung gigi adalah dengan Crown Gigi.

Apa itu Crown Gigi?

Crown Gigi atau disebut dental crown merupakan salah satu metode penambalan gigi dengan memasang struktur atau selubung atau material lain tepat dibagian atas gigi yang patah atau yang ingin ditambal.

Metode Crown gigi tidak menanam atau implant gigi baru hingga akar-akar gigi, namun hanya melindungi gigi yang patah agar tidak rentan mengalami kerusakan kembali serta memperbaiki penampilan gigi yang rusak.

Proses Crown Gigi tidak dapat dilakukan oleh sembarang dokter gigi saja, namun harus benar-benar ahli atau spesialisasi khusus dibidang gigi. Dokter yang memiliki spesialisasi khusus dibidang gigi untuk menangani perbaikan pada gigi.

Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Perawatan Gigi?

Prosedur pelaksanaan perawatan saluran akar pada gigi dilakukan dengan merawat, memperbaiki gigi yang mengalami kerusakan atau patah. Perawatan dijadikan jalan alternatif untuk memperbaiki struktur gigi tanpa memerlukan pencabutan pada gigi, sehingga dapat tetap membantu mempertahankan nilai estetis pada gigi.

Manfaat atau Kelebihan Metode Crown Gigi

Metode Crown Gigi selain bermanfaat untuk memperbaiki penampilan gigi agar menjadi seperti sedia kala, tetapi juga memiliki banyak kelebihan. Berikut ini kelebihan dari metode Crown Gigi:

  • Metode Crown Gigi dapat bertahan cukup lama.
  • Mengurangi adanya kerusakan atau terkena bakteri Gigi.
  • Memperindah struktur gigi baik secara warna maupun bentuk.
  • Proses Crown Gigi dikatakan lumayan cepat dan simple.
  • Dengan Crown Gigi juga dapat membantu mengatasi permasalahan gigi ngilu.

Perawatan Setelah Crown Gigi

Setelah melakukan tindakan Crown gigi, perlu dilakukan perawatan yang baik agar proses Crown Gigi dapat tertunjang lebih baik. Perawatan yang biasa atau dapat dilakukan ketika sudah melakukan Crown Gigi adalah sebagai berikut:

  • Menghindari mengonsumsi jenis makanan yang terlalu keras, kenyal dan lengket.
  • Rutin menggosok gigi untuk menghindari bakteri yang muncul.
  • Meskipun harus rutin dalam menggosok gigi, juga diperhatikan dalam pemilihan jenis sikat gigi yang digunakan. Upayakan cari jenis sikat gigi yang lembut.
  • Menghindari adanya benturan fisik yang keras pada gigi.
  • Serta rutin mengecek kondisi gigi ke dokter untuk memastikan kondisi gigi baik-baik saja.

Dengan adanya solusi atau upaya perbaikan gigi diatas diharapkan dapat menjadi pertimbangan jika menemukan masalah kerusakan atau patah pada gigi. Jika dirasa ingin menggunakan tindakan tersebut diperlukan kepastian dan ketelitian dalam hal pemilihan metode dan dokter gigi yang berkompeten.

Kalau Gigi Patah atau Tinggal Akar Gigi, Perlu Cabut atau Pasang Crown?

Sebaiknya lindungi gigi dan perbaiki tampilan dengan crown gigi.

Crown gigi adalah prosedur pemasangan gigi tiruan diatas gigi yang telah rusak atau patah.

Tujuannya untuk mengembalikan bentuk, ukuran, kekuatan, memperindah penampilan, serta melindungi gigi dari kerusakan gigi yang lebih parah.

Kapan kita perlu pasang crown gigi?

Biasanya pada kondisi-kondisi seperti:

  • Memperbaiki penampilan gigi yang patah atau rusak
  • Melindungi gigi yang rentan mengalami kerusakan akibat pembusukan
  • Menyatukan bagian-bagian gigi yang retak
  • Mengembalikan fungsi gigi yang sudah rusak
  • Menutupi dan melindungi gigi dengan lubang yang parah
  • Menutupi gigi yang berubah warna, seperti menguning atau menghitam
  • Menutupi implan gigi

Segera periksakan gigi kamu di @imdentalspecialistclinic kalau mengalami kondisi seperti ini.